Kelas 6 Mata Pelajaran Al Islam
Aqidah (Menjahui TBC – Takhayul, Bid’ah, Churafat)
Muhammadiyah
adalah pelopor gerakan tajdid (pembaharu) yang tidak menghendaki adanya
Tahayul, Bid’ah, Khurofat, Syirik dan
Taqlid buta dalam aqidah dan ibadah umat Islam.
Pembaharuan
yang dilakukan Muhammadiyah adalah menyatukan ajaran “Ar ruju’ ila al Qur’an
wa Al Sunnah” (kembali kepada Qur’an dan Sunah) dengan semangat “Ijtihad
dan Tajdid”.
Pengertian Tahayul adalah :
Kata tahayul berasal dari
bahasa Arab yang artinya: berangan-angan tinggi, melamun, membayangkan atau
menghayal (Kamus Munawwir). Mengkait-kaitkan kejadian-kejadian yang
dianggap aneh dengan sesuatu, yang mana tidak ada dasarnya di dalam ajaran
Islam. Sebagai contoh tahayul adalah : mempercayai akan mendapatkan rejeki
ketika orang tertimpa kotoran cicak. Atau suara burung yang dianggap aka nada
tamu yang dating, dan lain sebagainya.
Hampir sama dengan tahayul, tetapi lebih
dikaitkan dengan aqidah. Menganggap sesuatu memiliki kekuatan yang dapat
mempengaruhi manusia. Khurofat lebih dekat kepada syirik, sehingga sangat
berbahaya dalam aqidah seseorang.
Bid’ah pada dasarnya berarti sesuatu yang baru.
Bid’ah merupakan amalan baru dalam ibadah yang belum pernah ada di masa
Rasulullah SAW. Bid’ah dalam ibadah sebuah kesesatan dan sesat akan masuk
neraka.
“Barangsiapa yang mengada-adakan hal baru
dalam urusan kami ini (agama) padahal bukan dari bagiannya maka ia tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Syirik berarti menduakan Allah. Membuat
tandingan-tandingan selain Allah. Syirik merupakan dosa besar yang tidak
diampuni Allah. Sebagai contoh syirik adalah meminta keselamatan kepada dukun
atau paranormal, padahal sumber keselamatan hanya dari Allah SWT.
Taqlid berarti mengikuti seseorang. Mengikuti
pendapat seseorang. Yang tidak boleh adalah mengikuti seseorang tanpa
mengetahui dasarnya.
Belum ada Komentar untuk "Kelas 6 Mata Pelajaran Al Islam"
Posting Komentar