Kelas 5 Mata Pelajaran Al Islam
Berprilaku terpuji sehari-hari seperti para Sahabat Rasulullah SAW
Abu Bakar RA
Abu Bakar As-Shiddiq
merupakan sahabat Rasulullah SAW yang sangat istimewa. Selain setia pada
Rasulullah, dalam dirinya juga menonjol sifat jujur dan bijaksana. Ia juga
selalu berkata yang benar sehingga dijuluki dengan as-shiddiq (orang yang
jujur). Abu Bakar sangat jujur dalam mengemban amanat dan bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan. Selama
menjadi khalifah, ia selalu memperhatikan rakyatnya. Hidupnya sangat sederhana
dan tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi maupun
keluarganya.
Dikisahkan,
ketika Khalifah Abu Bakar merasa ajalnya hampir datang menjemput, beliau
memanggil putri tercintanya, Siti Aisyah, untuk menyampaikan sebuah wasiat.
Yang tersisa dari harta kaum Muslimin padaku
adalah seekor unta, seorang pelayan (pembantu) rumah tangga, dan sehelai
permadani yang sudah usang. Kalau aku wafat, kirimkan semuanya kepada Umar bin
Khattab. Karena, aku tidak ingin menghadap Allah sedangkan di tanganku masih
ada harta kaum Muslimin walaupun sedikit."
Ada beberapa hal yang
bisa ditarik dari wasiat itu.
Pertama,
gambaran bahwa seorang pemimpin tidak boleh menggunakan fasilitas umat (negara)
untuk kepentingan pribadi dan keluarga. Hidup sederhana merupakan keharusan
pemimpin. Hidup sederhana seperti ini sulit dilakukan bila keimanan tidak
melekat pada diri sang pemimpin.
Rasulullah SAW
bersabda, "Tidak dikatakan seorang itu beriman apabila tidak amanat dan
tidak dikatakan beragama seseorang yang tidak berakal" (HR Dailami).
Kedua,
Khalifah Abu Bakar merupakan salah seorang tipe pemimpin yang sangat
bertanggung jawab. Sebagai bukti, meskipun ajal hampir datang menjemput, ia
masih juga memikirkan harta umat, amanat kaum Muslimin. Padahal, apalah artinya
seekor unta, seorang budak, dan sehelai permadani yang sudah usang dibandingkan
dengan kekuasaan besar yang digenggamnya.
Namun, itulah bukti
nyata bahwa Abu Bakar adalah pemimpin yang selalu mengutamakan amanat dan
tanggung jawab tanpa melihat nilai yang terkandung pada barang-barang itu.
Sikap dan perilaku Abu
Bakar yang demikian sebenarnya tidak mengherankan apabila mengingat hadis
Rasulullah SAW yakni, "Barang siapa diserahi kekuasaan (tanggung jawab)
urusan manusia lalu menghindar (mengelak) melayani kaum lemah dan orang yang
membutuhkannya, maka Allah tidak akan mengindahkannya pada Hari Kiamat"
(HR Ahmad).
Hanya pemimpin yang
beriman dan punya hati nuranilah yang mampu memahami pesan yang tersirat pada
wasiat yang disampaikan oleh Khalifah Abu Bakar Shiddiq tersebut. Perangai
pemimpin yang demikianlah harapan seluruh umat. Semoga lahir abu bakar-abu
bakar modern yang memiliki sifat jujur dan amanah, sebagai pemimpin masa depan
yang kita dambakan.
Guru Al Islam: Marera
Tegar Pratama, S.PdI
Belum ada Komentar untuk "Kelas 5 Mata Pelajaran Al Islam"
Posting Komentar