KELAS 5 Bahasa Indonesia (Pantun dan Cergam) TEMA 4

 

Assalamu’alaikum

Halo anak-anak hari ini kita akan mempelajari tentang Pantun dan Cergam. Mari kita pelajari materi di bawah ini bersama-sama.

Sebagaimana ditegaskan dalam sebuah penelitian di Inggris tepatnya British Medical Association (BMA) bahwa bersepeda sejauh 20 mil dalam seminggu akan mengurangi risiko penyakit jantung koroner sebesar 50%. Bersepeda dengan santai akan mengatur detak jantung sehingga otot- otot jantung bekerja dengan baik. Jantung sangat berperan dalam peredaran darah manusia, yaitu sebagai pemompa. Selain jantung, organ peredaran darah manusia lainnya adalah pembuluh darah. Pembuluh darah manusia memiliki fungsi sebagai pengangkut makanan dan berbagai zat sisa-sisa metabolisme tubuh.

”Mencegah lebih baik daripada mengobati”. Itulah slogan kesehatan yang sering kita dengar. Apa makna slogan tersebut? Tentu saja slogan yang berisi nasihat. Adapun makna dari slogan tersebut, adalah mencegah timbulnya faktor yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit. Mencegah lebih baik daripada mengobati penyakit yang terlanjur menjangkiti tubuh kita. Pada dasarnya, faktor penyebab timbulnya penyakit dapat diminimalisasi dengan cara mencegah.

Nasihat bagi masyarakat secara umum bisa dilakukan melalui berbagai media seperti melalui slogan. Selain itu, nasihat bisa disampaikan melalui pantun seperti contoh berikut.

Indahnya persahabatan

Saling menjaga dan menghormati

Jagalah kesehatan badan

Jangan sampai mengobati

Pantun berbentuk puisi, terdiri atas empat baris, berirama silang (a-b-a-b), disusun dengan irama yang indah, dan memiliki makna yang penting. Pantun termasuk karya yang dapat menghibur sekaligus menegur. Pantun merupakan ungkapan perasaan dan pikiran yang disusun dengan kata-kata indah, sehingga sangat menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun menjadi ciri khas bangsa Indonesia dalam mendidik dan menyampaikan hal-hal yang bermanfaat.

Berdasarkan pantun di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

1.   Pantun memiliki satu bait yang terdiri atas 4 baris.

2.  Suku kata pada setiap baris secara urutan berjumlah 9, 9, 10, dan 11.

3.  Setiap baris terdiri atas 4 kata.

4.  Baris yang menunjukkan sampiran yaitu: Memang indah bunga selasih (baris pertama) Selasih bunga tanpa getah (baris kedua)

5.  Baris yang menunjukkan isi yaitu: Lingkungan asri juga bersih (baris ketiga) Belajarnya nyaman hatinya betah (baris keempat)

6.  Pantun bersajak a-b-a-b.

7.  Pantun di atas termasuk jenis pantun nasihat.

 

CERGAM

Udin gemar membaca. Udin memiliki banyak buku cerita rakyat. Ada cerita Lutung Kasarung, Bawang Merah dan Bawang Putih, Keong Mas, dan masih banyak lagi cerita rakyat lainnya. Udin jadi mengetahui beberapa cerita rakyat dari berbagai daerah.

Si Kancil dan Raja Siput

Alkisah, diceritakan bahwa Raja Siput mengetahui akan kedatangan makhluk paling cerdik, yaitu Si Kancil di perkampungannya. Raja Siput mengumpulkan warganya­ untuk bersiap-siap menghadapi kecerdikan Si Kancil.

Saat Si Kancil datang, Raja Siput menyambutnya. Dengan ke­pongahan dan kesombongannya, Si Kancil bercerita tentang kecerdikannya­ yang berhasil mengelabui­ harimau dan manusia. Siput yang mendengarkan kesombongan Si Kancil, merasa geram ingin segera menguji kecerdik­ an Si Kancil.

Setelah mendengarkan cerita kecerdikan Si Kancil, Raja Siput menyampaikan maksudnya yang ingin menguji kecerdikan Si Kancil dengan menantangnya berlomba lari sampai ke hulu sungai. Se­ belumnya,­ Raja Siput sudah me­ merintahkan­ bawahannya siap berbaris­ sepanjang sungai hingga ke hulu. Mereka sepakat bahwa jika kancil yang berencana lari di daratan memanggil Siput, maka Siput yang ada di depan Kancil menjawab “uuuu. . .”.

Kesepakatan antara Raja Siput dan Kancil pun dibuat. Mereka sepakat berlomba lari ke hulu su­ ngai. Kancil berlari lewat daratan, Raja Siput lari di lumpur sungai. Tepat pada waktunya, datanglah Si Kancil. Dia menuntut agar perlombaan segera dimulai. Raja siput yang sudah lama bersiap segera beringsut ke pinggir sungai. Sementara itu, beberapa ekor siput yang lain berada di pinggir sungai ingin menyaksikan perlombaan itu. “Satu, dua, tigaaaa!” si Kancil memberi komando tanda perlombaan dimulai.

Dengan sigap Kancil melompat, berlari sekencang-kencangnya. Setiap lima puluh langkah, dia berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu., uuuu!” jawab siput yang berada di depannya. Si kancil semakin mempercepat larinya. Lalu terdengar lagi si Kancil berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu, uuuu ...!” kembali terdengar jawaban siput telah berada di depannya.

Si Kancil menjadi marah dan kian memperkuat larinya. Setiap kali dia berseru, selalu dijawab oleh siput yang telah berada di depannya. Demikian seterusnya. Si Kancil tidak dapat mengalahkan siput dalam perlombaan itu. Dia tidak dapat menerka taktik yang dipakai oleh Raja Siput dan anak buahnya. Akhirnya, dia merasa kelelahan. Sambil menggerutu dengan napas terengah-engah, sang Kancil pun berkata, “Hai siput, mulai hari ini aku nyatakan bahwa engkaulah binatang paling cerdik dan dapat mengalahkan aku, selamat tinggal!” Setelah itu, sang Kancil pun melompat dan lari menghilang dari perkampungan siput. Sekarang, tinggallah siput-siput itu bergembira ria. Mereka yang telah bekerja keras, bergotong royong, serta dapat membina persatuan dan kesatuan.

Cergam merupakan kependekan dari cerita bergambar. Cergam mengandung pengertian perpaduan gambar dan teks yang berbaur menjadi satu kesatuan serta mengandung keindahan dan cerita yang bermakna. Itulah yang dimaksud dengan cerita bergambar. Apakah yang dimaksud dengan gambar bercerita? Ungkapkan pendapatmu mengenai gambar cerita. Tuliskan dalam kolom berikut.

Ada beberapa langkah yang harus kamu perhatikan dalam membuat gambar cerita. Beberapa langkah yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1.   Tentukan ide/gagasan/tema yang akan dibuat.

2.  Tentukan karakter tokoh utamanya dan karakter dari tokoh pembantunya yang ada dalam cerita.

3.  Buat alur cerita sederhana secara garis besar yang menggambarkan isi cerita, kemudian masing-masing bisa dikembangkan.

4.  Mulai menggambar sesuai alur cerita yang telah dibuat.

Dayu membacakan pantun buatannya di depan kelas. Pantun Dayu jenis pantun jenaka. Dayu berhasil membuat tertawa teman-temannya melalui pantunnya. Artinya, Dayu berhasil menyampaikan amanat dari pantun itu. Apa makna amanat pantun?

 Pagi ini Dayu dan teman satu kelasnya sedang mengikuti pelajaran tentang pantun. Ibu Guru menjelaskan cara pembuatan pantun. Membuat pantun harus memperhatikan sajak dalam pantun. Misalnya, akhiran baris pertama adalah n maka baris ketiganya juga harus n. Jika akhiran baris keduanya t, maka akhiran baris keempatnya juga harus t seperti contoh pantun berikut.

Jalan-jalan dekat pohon, (akhiran baris adalah n)

Tempat indah hijau rumput (akhir baris t)

Pada Tuhan kita memohon, (akhiran baris adalah n)

Sesuai ajaran yang kita anut (akhir baris t)

 

Selesai menjelaskan tentang amanat pantun, Bu Guru menutup pertemuan dengan memberikan pesan kepada peserta didik untuk berhati-hati saat pulang sekolah. Bu Guru berpesan kepada peserta didik yang bersepeda seperti Siti agar tidak mengayuh sepeda dalam kecepatan tinggi karena jalanan ramai kendaraan besar.

 

TUGAS!

Buatlah cerita bergambar dengan tema lingkungan masyarakat!

Guru Kelas 5

Dra. Elis Ratnawati

Rio Annaas Islamiyah, S.Pd.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KELAS 5 Bahasa Indonesia (Pantun dan Cergam) TEMA 4"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel