Solusi pengganti Jabat Tangan saat Pandemi Virus Corona
Kita semua masih dalam situasi pandemi virus Corona. Berbagai perubahan terjadi secara mendadak. namun dunia sedang mengubah beberapa hal dari norma sosial. Misalnya berjabat tangan.
Namun sayangnya, pada masa pandemi seperti sekarang berjabat tangan tidak lagi dapat dilakukan tanpa risiko penularan virus seperti Covid-19 atau Coronavirus. Sifat berjabat tangan yang mengharuskan bersentuhannya kulit telapak tangan potensial menyebarkan virus sehingga saat ini berjabat tangan sedang tidak dianjurkan buat dilakukan walau bertujuan baik.
beberapa salam dibawah ini sebagai pengganti berJabat tangan ;
1. Salam khas Islam.
Di Islam ada kalimat Assalamualaikum atau “semoga damai bersama kamu” dan merupakan kalimat salam yang sudah dipraktikkan sejak Islam lahir. Tapi bagaimana dengan gesture tubuh saat mengucapkan kalimat tadi?cara bersalaman dan bertegur sapa muslim melibatkan kontak fisik ( antara lain jabat tangan)
Di masa pandemi seperti sekarang, cara menyapa dengan melibatkan kontak fisik di Islam bisa digantikan dengan cara lain yang tidak mengurangi makna salam Assalamualaikum. Misalnya seperti salam Muslim yang dilakukan dengan meletakkan telapak tangan kanan di atas dada bagian jantung. Ini merupakan simbolisasi yang penting menurut Hussain. “Hati (jantung) merupakan bagian penting tubuh di mana jiwa berada. Otak dan pemikiran memerlukan hati/jiwa agar dapat menghasilkan sesuatu". Tuturnya.
Mengucapkan Assalamualaikum sambil meletakkan tangan kanan di atas hati merupakan simbolisasi pentingnya menjadi manusia seutuhnya sesuai perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Dan juga menghargai manusia lain yang diberi salam.
2. Salam Wai dari Thailand
Meskipun ada sedikit perbedaan, cara melakukannya hampir sama atau bahkan bisa dibilang mirip dengan salam Namaste secara umum. Hanya yang membedakan pengucapan dan beberapa gestur saat membungkuk.
Dimulai dari mengatupkan kedua telapak tangan. Persis seperti saat kita berdoa dengan kepala menunduk dan sentuhkan ujung-ujung jari ke hidung.
Khusus untuk perempuan, saat menunduk, lutut harus sedikit ditekuk ke bawah. Setelah itu ucapkanlah 'Sawatdi'.
Salam Wai di negeri gajah ini terbagi dua. Yang pertama digunakan untuk ritual keagamaan Buddha, yang kedua digunakan untuk menghormati atau menyapa dengan sopan oleh orang muda kepada yang lebih tua. Untuk salam Wai bagi ritual keagamaan ada perbedaan dalam penerapannya.
Jepang maupun Korea memegang sebutan negeri paling sopan karena sering sekali orang-orang dari negeri ini memperagakan gestur membungkuk.
Entah itu meminta maaf, berkenalan, bertamu di rumah orang, mengatakan 'permisi', hingga sampai menerima teleponpun mereka membungkuk sedikit.
Sepertinya di negeri matahari ini membungkuk adalah sebuah keharusan yang sudah melekat sejak masih kecil.
Cara melakukannya pertama rapatkan kaki dan berdiri tegak. Posisi tangan lurus di samping badan (untuk laki-laki), tangan diletakkan di depan badan dengan posisi berpegangan seperti posisi tangan pada saat ibadah shalat namun lebih ke bawah (untuk perempuan).
Lalu setelahnya khusus untuk menyapa 'say hello' membungkuklah dengan kemiringan sekitar 15 derajat. Pada saat membungkuk mata harus menatap ke bawah tidak boleh melihat yang diberi salam. Terakhir tegakkanlah kembali badan, maka Mama baru saja menyampaikan salam dalam bahasa tubuh negeri Jepang dan juga Korea.
Berikut adalah alternatif salam selain harus melakukan kontak fisik dengan berjabat tangan yang dilakukan oleh beberapa orang di negeri berbeda. Semoga Mama bisa terbantu untuk mengurangi kontak sementara keluarga dengan orang di luar rumah ya.
Namun, bila ternyata harus tetap berjabat tangan, jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan salaman, ya Ma. Semoga bermanfaat!
Namaste berasal dari bahasa sansekerta yakni 'namah' yang berarti membungkukkan badan, hormat, atau sembah, dan 'te' yang bermakna seperti 'kepadamu'.
Salam ini merupakan salam Hindu yang umum digunakan di wilayah India. Salam ini menjadi tradisi yang dilakukan saat bertemu satu sama lain, dan juga menjadi salam perpisahan ketika hendak pergi atau berpisah sementara. Namaste dilakukan tanpa ada kontak fisik, salam ini dilakukan dengan cara mengatupkan dua tangan di depan dada.
Salam yang populer di negeri Bollywood ini dapat juga dilakukan dengan cara mengatupkan tangan di depan dada kemudian diikuti dengan gestur badan membungkuk sambil mengucap 'namaste'.
Dengan salam ini Mama dapat mengurangi kontak fisik, yakni berjabat tangan dengan orang lain.
3. Membungkuk ala bangsa Jepang.
4. Salam Namaste dari bangsa India.
Namun sayangnya, pada masa pandemi seperti sekarang berjabat tangan tidak lagi dapat dilakukan tanpa risiko penularan virus seperti Covid-19 atau Coronavirus. Sifat berjabat tangan yang mengharuskan bersentuhannya kulit telapak tangan potensial menyebarkan virus sehingga saat ini berjabat tangan sedang tidak dianjurkan buat dilakukan walau bertujuan baik.
beberapa salam dibawah ini sebagai pengganti berJabat tangan ;
1. Salam khas Islam.
Di Islam ada kalimat Assalamualaikum atau “semoga damai bersama kamu” dan merupakan kalimat salam yang sudah dipraktikkan sejak Islam lahir. Tapi bagaimana dengan gesture tubuh saat mengucapkan kalimat tadi?cara bersalaman dan bertegur sapa muslim melibatkan kontak fisik ( antara lain jabat tangan)
Di masa pandemi seperti sekarang, cara menyapa dengan melibatkan kontak fisik di Islam bisa digantikan dengan cara lain yang tidak mengurangi makna salam Assalamualaikum. Misalnya seperti salam Muslim yang dilakukan dengan meletakkan telapak tangan kanan di atas dada bagian jantung. Ini merupakan simbolisasi yang penting menurut Hussain. “Hati (jantung) merupakan bagian penting tubuh di mana jiwa berada. Otak dan pemikiran memerlukan hati/jiwa agar dapat menghasilkan sesuatu". Tuturnya.
Mengucapkan Assalamualaikum sambil meletakkan tangan kanan di atas hati merupakan simbolisasi pentingnya menjadi manusia seutuhnya sesuai perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Dan juga menghargai manusia lain yang diberi salam.
2. Salam Wai dari Thailand
Meskipun ada sedikit perbedaan, cara melakukannya hampir sama atau bahkan bisa dibilang mirip dengan salam Namaste secara umum. Hanya yang membedakan pengucapan dan beberapa gestur saat membungkuk.
Dimulai dari mengatupkan kedua telapak tangan. Persis seperti saat kita berdoa dengan kepala menunduk dan sentuhkan ujung-ujung jari ke hidung.
Khusus untuk perempuan, saat menunduk, lutut harus sedikit ditekuk ke bawah. Setelah itu ucapkanlah 'Sawatdi'.
Salam Wai di negeri gajah ini terbagi dua. Yang pertama digunakan untuk ritual keagamaan Buddha, yang kedua digunakan untuk menghormati atau menyapa dengan sopan oleh orang muda kepada yang lebih tua. Untuk salam Wai bagi ritual keagamaan ada perbedaan dalam penerapannya.
Jepang maupun Korea memegang sebutan negeri paling sopan karena sering sekali orang-orang dari negeri ini memperagakan gestur membungkuk.
Entah itu meminta maaf, berkenalan, bertamu di rumah orang, mengatakan 'permisi', hingga sampai menerima teleponpun mereka membungkuk sedikit.
Sepertinya di negeri matahari ini membungkuk adalah sebuah keharusan yang sudah melekat sejak masih kecil.
Cara melakukannya pertama rapatkan kaki dan berdiri tegak. Posisi tangan lurus di samping badan (untuk laki-laki), tangan diletakkan di depan badan dengan posisi berpegangan seperti posisi tangan pada saat ibadah shalat namun lebih ke bawah (untuk perempuan).
Lalu setelahnya khusus untuk menyapa 'say hello' membungkuklah dengan kemiringan sekitar 15 derajat. Pada saat membungkuk mata harus menatap ke bawah tidak boleh melihat yang diberi salam. Terakhir tegakkanlah kembali badan, maka Mama baru saja menyampaikan salam dalam bahasa tubuh negeri Jepang dan juga Korea.
Berikut adalah alternatif salam selain harus melakukan kontak fisik dengan berjabat tangan yang dilakukan oleh beberapa orang di negeri berbeda. Semoga Mama bisa terbantu untuk mengurangi kontak sementara keluarga dengan orang di luar rumah ya.
Namun, bila ternyata harus tetap berjabat tangan, jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan salaman, ya Ma. Semoga bermanfaat!
Namaste berasal dari bahasa sansekerta yakni 'namah' yang berarti membungkukkan badan, hormat, atau sembah, dan 'te' yang bermakna seperti 'kepadamu'.
Salam ini merupakan salam Hindu yang umum digunakan di wilayah India. Salam ini menjadi tradisi yang dilakukan saat bertemu satu sama lain, dan juga menjadi salam perpisahan ketika hendak pergi atau berpisah sementara. Namaste dilakukan tanpa ada kontak fisik, salam ini dilakukan dengan cara mengatupkan dua tangan di depan dada.
Salam yang populer di negeri Bollywood ini dapat juga dilakukan dengan cara mengatupkan tangan di depan dada kemudian diikuti dengan gestur badan membungkuk sambil mengucap 'namaste'.
Dengan salam ini Mama dapat mengurangi kontak fisik, yakni berjabat tangan dengan orang lain.
3. Membungkuk ala bangsa Jepang.
4. Salam Namaste dari bangsa India.
Belum ada Komentar untuk "Solusi pengganti Jabat Tangan saat Pandemi Virus Corona"
Posting Komentar