TAK KENAL maka TAK SAYANG
Belajar dibawah Pohon |
Dalam lingkungan sekolah tentunya memiliki tempat dengan fungsi yang berbeda. Ruangan untuk belajar, kantor untuk administrasi, kantin & kopsis untuk kegiatan jual beli, halaman untuk olahraga, dll. Melalui kegiatan pengamatan kita dapat mengetahui fungsi dari masing-masing tempat & memanfaatkan tempat tersebut sebagaimana mestinya. Dalam kegiatan pengamatan/observasi, kita perlu mencatat setiap benda/objek yang kita lihat untuk tahap awal pengenalan lingkungan. Ketika mencatat hal-hal tersebut secara tidak langsung kita berpikir mengenai beragam benda yang lihat, sehingga kita bisa menyikapinya dengan tepat.
1. Kenapa buku diletakkan di rak buku?
2. Kenapa ATK dijual di kopsis?
3. Kenapa masing-masing ruang kelas berbeda?
4. Kenapa halaman digunakan untuk olahraga?
5. Kenapa jadwal pelajaran berbeda-beda?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan muncul saat kita mencatat hal-hal yang kita lihat dan akhirnya timbul rasa ingin tahu. Hasil dari rasa ingin tahu itu kita tuangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan catatan pengamatan yang kita buat yaitu laporan hasil pengamatan. Laporan tersebut akan menjadi bahan untuk belajar bagaimana kita mengenal lingkungan sekolah. Melalui kegiatan pengamatan tersebut kita dapat menemukan hal baru yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya. Tentunya kegiatan tersebut dapat melatih kita untuk menulis laporan dengan baik, mendekatkan diri dengan orang-orang disekitar kita, dan yang tidak kalah penting untuk menumbuhkan kepedulian kita terhadap lingkungan sekolah.
Nah setelah kita mengenal lingkungan sekolah kita lebih semangat untuk belajar serta dapat lebih mencintai sekolah seperti mencintai rumah kita sendiri.
Jangan abaikan lingkungan sekitar, lebih peduli dengan lingkungan sekitar maka dimana pun kita akan merasa aman dan nyaman. Coba sekarang apa yang bisa kita lakukan untuk lingkungan sekitar. Hal yang pertama misalnya ketika di koperasi sekolah, saat jajan pasti kita antre dong. Menunggu giliran, kita tentu harus antre, bersabar, tertib, tidak beruyel-uyelan. Tempat kedua setelah kopsis misalnya rak buku, sikap kita terhadap lingkungan sekitar ya ketika kita meminjam atau membaca buku, harus mengembalikan ke tempat semula dong, jangan sampai buku berantakan. Tempat ketiga, di kelas hendaknya kita selalu menjaga kebersihan, menjaga lingkungan, menjaga ketertiban. Tempat keempat, di halaman misalnya kita harus berhati-hati jika bermain, jangan berlarian karena akan bertubrukan dengan teman yang lain. Itulah beberapa contoh sikap kita terhadap lingkungan sekitar.
Peduli terhadap lingkungan melatih kita untuk belajar lebih peka. Tidak hanya peka terhadap sesama manusia, tetapi lingkungan sekitar juga penting. Lingkungan yang nyaman tentu membuat kita semakin bersemangat dalam belajar. Ketika kita belajar mengamati lingkungan, kita juga belajar untuk menuliskan hasil laporan pengamatan lho. Wah ternyata melalui pengamatan kita belajar banyak hal, ya. Kira-kira nanti pengamatan apa lagi, ya? Kita tunggu kegiatan belajar selanjutnya, ya! Semangat!#rio6b
Belum ada Komentar untuk "TAK KENAL maka TAK SAYANG"
Posting Komentar