KELAS 6 PPKn TEMA 3 SUBTEMA 3

 

TEMA 3 PPKn

MELKASANAKAN HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB



Dalam setiap hak selalu melekat kewajiban.

Apa dampaknya jika pelaksanaan hak dan kewajiban tidak seimbang? 

Seperti dalam gambar ilustrasi tersebut, jika pelaksanaan hak dan kewajiban tidak

 seimbang maka akan muncul dampak negatif yaitu kehidupan menjadi tidak nyaman.

 Sebaliknya jika pelaksanaan hak dan kewajiban seimbang, dampak yang muncul adalah

 positif yaitu kehidupan terasa nyaman, dan menyenangkan. Karena itu menjaga

 keseimbangan antara hak dan kewajiban adalah penting. Setiap hak yang diperoleh harus

 diimbangi dengan pelaksanaan kewajiban secara bertanggungjawab. Sebagai anggota

 keluarga, warga satuan pendidikan, dan warga masyarakat, kita perlu bersama-sama

 menjaga keseimbangan antara pelaksanaan hak dan kewajiban. Dengan demikian akan

 terwujud kehidupan bersama di dalam keluarga, satuan pendidikan maupun di masyarakat

 yang rukun dan harmonis. Bersama-sama menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

 berarti bersamasama menjaga aturan, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat

 agar tetap dipatuhi sehingga tidak melanggar kewajiban dan hak-hak orang lain.

 

        Contoh kita memiliki hak untuk menggunakan listrik yang ditemukan oleh Thomas

 Alfa Edison. Akan tetapi kita juga memiliki kewajiban untuk berhemat dalam penggunaan

 listrik. Pendistribusian listrik dari pembangkit listrik membutuhkan waktu yang lama,

 perjalanan yang panjang, dan biaya yang tidak sedikit. Sumber daya alam yang digunakan

 sebagai pembangkit listrik juga terbatas. Sumber energi terbesar pembangkit listrik di

 Indonesia adalah batu bara, gas, dan diesel (solar) yang merupakan sumber daya alam

 terbatas yang tidak terbarukan. Oleh karena itu kita bertanggung jawab terhadap

 penggunaan listrik dan memanfaatkannya dengan bijak. Berbagai bentuk hak dan

 kewajiban warga negara telah diatur dalam undang-undang dasar, yaitu Undang-Undang

 Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (biasa disingkat UUD 1945). Masih

 ingatkah Anda, hak-hak dan kewajiban apa saja yang diatur dalam UUD Negara RI Tahun

 1945? Ya...! diantaranya adalah hak dan kewajiban untuk mendapatkan pendidikan. Warga

 negara berhak mendapatkan pendidikan, dan sekaligus wajib mengikuti pendidikan dasar

 (Pasal 32). Pelaksanaan hak dan kewajiban harus seimbang. Tidak boleh hanya menuntut

 hak namun tidak melaksanakan kewajiban. Atau sebaliknya hanya melaksanakan kewajiban

 tanpa memperoleh hak. Kewajiban harus dilakukan oleh setiap warga negara dengan penuh

 rasa tanggung jawab. 

Apa artinya? Tanggungjawab adalah perwujudan dari kesadaran

 terhadap kewajiban. Tanggungjawab berarti berani menanggung atau memikul beban yang

 menjadi kewajibannya. Seseorang dikatakan bertanggungjawab apabila dalam

 melaksanakan kewajiban dilandasi oleh kesadaran, bukan karena terpaksa. Sikap tanggung

 jawab harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

 Agar kelak mereka menjadi pribadi kuat, pekerja keras, dan bertanggung jawab. 

Contoh menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban (mematuhi aturan yang berlaku)

 adalah sebagai berikut. 

1. Seorang anggota keluarga diberi hak untuk memiliki kamar tidur

 sendiri. Maka kewajibannya adalah membersihkan, dan merapikan kamar tidurnya. Jika

 kewajibannya dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab maka selain merasa nyaman,

 orang tuapun senang. 

2. Seorang warga belajar berhak mengikuti pembelajaran yang

 disampaikan oleh Tutor di satuan pendidikan. Maka kewajibannya adalah hadir tepat

 waktu, menghormati Tutor, memperhatikan penjelasan, dan melaksanakan tugas-tugas

 yang diberikan oleh Tutor dengan penuh tanggungjawab. Dengan demikian maka

 pembelajaran akan berlangsung lancar, baik warga belajar maupun tutor sama-sama

 merasa nyaman.

3. Sebagai warga negara atau warga masyarakat setiap orang berhak menggunakan

 fasilitas umum yang tersedia seperti; jalan, jembatan, angkutan umum, POM Bensin,

 tempat ibadah, tempat wisata, mini market, ATM, dan lain sebagainya.

Sesuai aturan yang berlaku pengguna fasilitas umum wajib ikut menjaga kebersihan, tidak

 merusak, dan menghormati hak-hak orang lain yang juga menggunakan fasilitas umum

 tersebut. Menjaga keseimbangan pelaksanaan hak dan kewajiban, juga dapat dilakukan

 dengan cara mengingatkan, menegur, atau melapor kepada pihak terkait. Hal itu dilakukan

 jika menyaksikan adanya pelanggaran hak orang lain atau tindakan tidak

 bertanggungjawab, sehingga merugikan kepentingan bersama atau kepentingan umum.

 Mari ingat kembali bahwa hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang, yaitu

 tidak menuntut hak melebihi kewajiban yang telah dilakukan. Hak adalah sesuatu yang

 sudah seharusnya kita terima atau dapatkan. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang

 harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab atas kesadaran, bukan karena paksaan

 

    Pelaksanaan kewajiban dan hak yang tidak seimbang akan menimbulkan pertikaian, 

konfl ik, permusuhan dan kekerasan. Kenyataan dalam kehidupan sehari-hari masih banyak

 terjadi pelaksanaan hak dan kewajiban yang tidak seimbang, banyak terjadi pelanggaran

 terhadap hak-hak orang lain. Apabila kita melaksanakan kewajiban dan hak secara

 seimbang maka kita akan memperoleh dampak positif yaitu kenyamanan. Sebaliknya jika

 tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban yang kita laksanakan maka hidup kita

 tidak akan terasa nyaman. Ada kalanya hak-hak seseorang tidak dapat terpenuhi dengan

 baik karena sebab-sebab tertentu. Oleh karena itu diperlukan usaha atau perjuangan

 untuk meraihnya. Terpenuhi atau tidak terpenuhinya suatu hak dapat menimbulkan

 dampak. Berikut ini disajikan contoh-contoh dampak dari terpenuhi atau tidaknya suatu

 hak yang dimiliki seseorang di lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan di masyarakat.






Mempelajari Nilai-nilai Keteladanan B.J. Habibie

Kejeniusan B.J. Habibie membawa namanya menjadi sosok yang sangat menginspirasi kaum muda Indonesia. Dirinya dikenal melalui sejumlah karya di bidang Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), seperti pesawat N250 serta teori crack propagation yang diadopsi menjadi salah satu standar keselamatan dunia penerbangan.

Sementara itu, kiprah tertingginya di percaturan politik diisi pengalaman menjabat Presiden Republik Indonesia ke-3. Segala pencapaian tersebut rasanya cukup untuk membuktikan kapasitas pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan pada 82 tahun silam ini.

Kenyataannya, B.J. Habibie juga seorang individu dengan nilai-nilai keteladanan yang pantas untuk diteladani. Apa saja hal tersebut?

1. Disiplin bagi waktu

Beragam gelar pendidikan dan kesuksesan di bidang Iptek mustahil ia dapat tanpa kedisiplinan yang tinggi. Contoh kecil dari kedisiplinan seorang B.J. Habibie ialah caranya dalam membagi waktu.

Dalam dua puluh empat jam, pria yang akrab dipanggil Eyang ini konsisten membagi waktunya untuk ibadah, olahraga, aktivitas pribadi, atau berbincang dengan para tamunya. Namun dari semuanya, ia paling banyak menghabiskan waktu untuk membaca dan menulis. Total ia mengalokasikan waktu tujuh jam untuk kedua aktivitas tersebut.

2. Rasa ingin tahu

Dalam banyak kesempatan, B.J. Habibie mengaku sebagai orang dengan rasa ingin tahu sangat tinggi. Panca inderanya aktif menangkap segala hal yang ada di sekelilingnya dan berusaha menganalisa. Dirinya tak pernah berhenti berpikir.

Untuk memuaskan rasa ingin tahunya maka ia banyak membaca buku saat malam hari. Hal ini berhubungan dengan kebiasaannya yang hanya tidur dalam waktu cukup singkat, hanya lima jam.

3. Penuh pengabdian

Nama B.J. Habibie sangat dipandang di dunia Iptek internasional. Dirinya bahkan sempat menjabat sebagai direktur perusahaan pesawat di Jerman. Namun, ketika panggilan untuk menjadi Presiden RI datang, ia tanpa ragu memutuskan pulang ke Tanah Air.

Alasan yang mendorongnya ialah, tawaran tersebut merupakan kesempatan memberikan segala ilmunya untuk kemajuan bangsa.

4. Peduli keluarga

Sudah bukan rahasia lagi bahwa B.J. Habibie adalah sosok yang sangat mencintai mendiang istrinya, Hasri Ainun Besari. Bahkan, kisahnya pernah diangkat menjadi film layar lebar. Hal ini bisa dijadikan contoh bahwa sudah sepatutnya kita membagi waktu seimbang untuk pekerjaan dan keluarga.

Sosok B.J. Habibie memang penuh dengan nilai-nilai keteladanan. Maka tak salah bila kita menjadikannya sebagai salah satu inspirasi untuk terus berkarya menggapai sukses. 



TUGAS

Nah, setelah kalian mempelajari materi diatas ayo kerjakanlah LKS Tema 3 Halaman 68, 73 dan 76. 



Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KELAS 6 PPKn TEMA 3 SUBTEMA 3 "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel