KELAS 5 SBdP (Tari & Gambar Cerita) TEMA 6
Sebagaimana
kamu tahu, negeri kita memiliki berbagai bentuk seni daerah yang diturunkan
dari sejak dahulu kala. Salah satu bentuk seni itu adalah seni tari. Dalam
setiap seni tari, melibatkan penari dan pemain musik. Para penari menyampaikan
pesan melalui gerakan-gerakan yang ditunjukkan kepada penontonnya. Pada saat
menari, para penari akan membentuk sebuah formasi menari tertentu. Apa itu
formasi menari?
Pola
Lantai dalam Seni Tari
Pernahkah
kamu memperhatikan sebuah pertunjukan tari? Atau mungkin kamu pernah ikut
latihan menari di sanggar atau di sekolah? Pada beberapa tarian, terutama tari kelompok,
para penari membentuk posisi tertentu dalam tarian. Ada sebuah tari yang jika
diamati, posisi penari membuat bentuk atau formasi tertentu. Bentuk atau
formasi tertentu yang dibuat penari dalam sebuah tari dinamakan pola lantai.
Pola
lantai merupakan garis yang dilalui penari pada saat melakukan gerak tari. Pola
lantai ini dilakukan baik oleh penari tunggal, berpasangan, atau penari kelompok.
Dalam tarian, terdapat dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan
lengkung. Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal.
Pengembangan pola lantai lurus dapat berupa pola lantai zig-zag, segitiga, segi
empat, dan segi lima (perhatikan gambar A).
Selain
garis lurus, terdapat juga pola garis lengkung. Pola ini pun dapat dikembangkan
menjadi berbagai pola lantai. Pola lantai itu antara lain berupa lingkaran,
angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang (lihat
gambar B).
Berikut
adalah dua jenis tari daerah yang memiliki pola lantai yang berbeda. Tari
pertama adalah Tari Jaran Kepang yang berasal dari Yogyakarta. Tari Jaran
Kepang mempunyai pola lantai gabungan antara pola lantai lurus dan lengkung
yang sederhana. Pola lantai yang digunakan pada tari ini antara lain pola
melingkar, garis lurus ke depan, dan garis horizontal. Pola lantai pada Tari Jaran
Kepang tidak memiliki makna tertentu. Pola lantai dibuat untuk formasi penari.
Berbeda
dengan Tari Bedhaya Semang yang juga berasal dari Yogyakarta. Tari klasik ini
mempunyai pola lantai yang sudah tertentu dan mempunyai makna tertentu. Pola
lantai yang digunakan pada tari ini pun memiliki nama tertentu, seperti gawang
jejer wayang, gawang tigatiga, gawang perang, dan gawang kalajengking. Kamu
mungkin dapat melihat bahwa pada tari daerah seperti tari Pendet menggunakan
pola lantai tertentu pada tariannya. Pola lantai ini ada yang bermakna tertentu
ada juga yang tidak. Tarian Bedhaya dari Jawa Tengah memiliki makna pada setiap
pola lantai yang dibuat penari. Tetapi pada tari lainnya seperti tari Pendet,
pola lantai tidak memiliki makna tertentu.
Sebelumnya,
kamu telah mengubah untuk mengembangkan beberapa pola lantai pada gerakan-gerakan
tari yang telah kamu pilih sebelumnya. Saat ini waktunya bagimu untuk
menunjukkannya di depan teman-temanmu. Lakukan latihan sekali lagi agar gerak
tarian yang kamu peragakan terlihat harmonis.
Tunjukkan
pola lantai apa saja yang kamu gunakan pada tarian tersebut. Peragakanlah
dengan sungguh-sungguh gerakan tari yang telah kamu pelajari di depan
teman-temanmu. Berikan perhatian dan tanggapan kepada temanmu dari kelompok
lain, pada saat mereka memeragakannya di depan kelas sebagai cara untuk mendukung
usaha mereka.
Gambar
Cerita
Gambar
cerita adalah gambar yang menunjukkan kegiatan orangorang atau
binatang-binatang dalam suatu peristiwa. Gambar cerita dapat ditemui pada
buku-buku cerita, terutama untuk anak-anak, untuk menceritakan sebuah
peristiwa, baik peristiwa yang benar-benar terjadi atau cerita imajinasi. Bagaimana
gambar cerita dibuat? Menggambar cerita dapat dilakukan dengan teknik kering
dan teknik basah. Alat dan bahan untuk menggambar cerita dengan teknik kering, menggunakan
beberapa alat misalnya, pensil, kapur, krayon, atau bahan lain yang tidak
memerlukan air.
Pada teknik
basah, media yang diperlukan berupa cat air, tinta bak atau tinta Cina, cat
poster yang menggunakan air sebagai pengencer.
1.
Teknik Kering
Menggambar cerita dengan teknik kering, tidak
perlu menggunakan pengencer seperti air. Cerita dibuat langsung pada kertas gambar.
Mula-mula dibuat sketsa atau rancangan gambar yang menggambarkan sebuah cerita.
Setelah itu, diberikan garis atau warna sesuai dengan media kering yang
digunakan. Beberapa contoh media kering yang biasa digunakan antara lain:
a.
Pensil
Pensil yang digunakan dalam menggambar cerita, biasanya
adalah pensil ukuran 2B sampai 6B.
b.
Krayon
Krayon memiliki beragam variasi warna. Krayon merupakan
campuran antara lilin dan bahan pewarna yang aman untuk anak-anak. Krayon
digunakan untuk menggambar cerita yang memerlukan variasi warna.
c.
Pulpen atau Spidol
Pulpen atau spidol juga digunakan untuk menggambar
cerita dengan karakter yang tegas pada garis-garis. Perhatikan salah satu
gambar cerita berikut ini.
2.
Teknik Basah
Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain, cat air,
tinta, atau media lain yang memerlukan air sebagai pengencer. Cerita dibuat
dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa kertas.
Setelah itu, baru diberi warna sesuai dengan media basah yang sudah ditentukan.
Teknik basah memerlukan beberapa alat dan bahan seperti cat air, cat poster,
tinta bak atau tinta Cina, berbagai jenis kuas, dan palet cat air.
Memahami
Gambar Cerita
Gambar
cerita, merupakan gambar yang menceritakan sebuah peristiwa yang menunjukkan
kegiatan orang atau binatang dalam suatu peristiwa. Gambar yang disajikan dapat
berupa cerita yang digambar pada media kering maupun basah. Penggunaan media
yang berbeda, akan memerlukan teknik menggambar yang bebeda juga.
Pada
gambar dengan menggunakan media kering, biasanya digunakan teknik arsir. Teknik
arsir dibuat dengan menorehkan pensil, spidol atau alat lain berupa garis-garis
berulang yang menimbulkan kesan gelap terang, dan kesan adanya dimensi. Selain
teknik arsir, ada juga teknik blok. Teknik blok adalah teknik menutup gambar
dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet atau blok. Sedangkan
cara penggunaan media basah, biasanya memerlukan kuas untuk mengaplikasikan cat
baik cat air maupun cat poster. Teknik sapuan basah menggunakan bahan dengan
campuran air di atas kertas.
TUGAS!
Buatlah gambar cerita dengan tema kesehatan!
(Kerjakan tugas tersebut di buku gambar & fotokan
hasil gambarmu dan kirim ke guru kelas masing-masing. Batas pengiriman foto
tugas sampai pukul 20.00)
Materi
juga bisa diakses melalui aplikasi Sidikmu. Untuk memperkaya wawasan, kalian
bisa mempelajari materi & mengerjakan latihan di LKS Tema.
GURU KELAS 5
Dra.
Elis Ratnawati (082302038225)
Rio
Annaas Islamiyah, S.Pd. (087855434833)
Belum ada Komentar untuk "KELAS 5 SBdP (Tari & Gambar Cerita) TEMA 6"
Posting Komentar