KELAS 5 IPS (Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI) TEMA 5
ASSALAMU’ALAIKUM
Halo anak-anak
hari ini kita belajar tentang Sejarah
Proklamasi Kemerdekaan RI. Mari kita simak materi di bawah ini
bersama-sama.
Hari
Kemerdekaan Indonesia dirayakan setiap tanggal 17 Agustus. Tanggal tersebut
bertepatan dengan momen dibacakannya teks proklamasi Indonesia oleh Soekarno di
tahun 1945. Namun, perjuangan bangsa Indonesia untuk bisa merdeka dan
membacakan teks proklamasi tersebut tidaklah mudah. Bangsa Indonesia harus
mengalami penjajahan dari negara-negara seperti Belanda dan Jepang selama
bertahun-tahun.
Tujuan
para penjajah mendatangi Indonesia memang untuk mendapatkan sekaligus menguasai
pasar dengan menjual rempah-rempah yang saat itu sangat mahal. Melihat banyak
orang yang menderita, Soekarno dan yang lainnya tergerak untuk maju dan
melalukan perlawanan demi mengusir para penjajah. Pada akhirnya, perjuangan
mereka pun menuai hasil. Ada banyak peristiwa penting yang terjadi menjelang
proklamasi bangsa Indonesia. Berikut ini adalah urutan kejadian sejarah
kemerdekaan RI.
Jepang
saat itu memang sedang menjajah Indonesia. Namun, mereka juga mengalami
serangan dari sekutu saat perang Pasifik. Pada 6 Agustus 1945, terjadi
pengeboman Hirosima oleh sekutu. Sementara di Nagasaki, bom terjadi pada 9
Agustus 1945. Akibatnya, 14.000 penduduk Jepang yang menjadi korban dalam
peristiwa itu. Hal ini yang membuat Jepang akhirnya mengaku kalah dari sekutu.
Buntut dari momen tersebut, Jepang pun membebaskan Indonesia. Pihak Jepang
menjanjikan pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945.
Peristiwa Rengasdengklok
Pada 14
Agustus 1945, golongan pemuda yang terdiri dari Sutan Syahrir, Chaerul Saleh,
Wikana, dan Darwis mendesak golongan tua, Soekarno dan Moh. Hatta untuk segera
melangsungkan kemerdekaan. Namun menurut golongan tua, Indonesia harus memiliki
strategi lebih matang untuk melangsungkan kemerdekaan. Akhirnya kelompok pemuda
menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Kerawang, 16 Agustus 1945 pukul
03.00 WIB. Mereka mendesak untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia. Lalu, terjadilah kesepakatan antara golongan tua yang diwakili
Soekarno, Moh. Hatta, dan Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang
kapan proklamasi akan dilaksanakan.
Perumusan Teks Proklamasi
Setelah
melakukan kesepakatan antara golongan muda dan tua, diadakan lah pertemuan PPKI
di rumah Laksamana Maeda, Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang. Rumah
beliau dianggap menjadi tempat paling aman untuk melakukan perumusan teks
proklamasi. Rapat tersebut bertujuan untuk merumuskan teks proklamasi yang
dihadari oleh pihak dari golongan tua dan golongan muda pada tanggal 16 Agustus
1945. Teks proklamasi itu sendiri diketik oleh Sayuti Melik.
Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi
Naskah
asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional. Perundingan antara
golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia berlangsung pukul 02.00 – 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di
ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks
proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo.
Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri.
Di
ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni
mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu
diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno,
Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar
Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti.
Acara
dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan
disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah
dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo,
wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Pada
awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan
pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu
ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed
untuk tugas tersebut.
Seorang
pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang
Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya.
Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sampai saat
ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.
Setelah
upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor
yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui
perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno
mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat
singkat kepada mereka.
Pada
tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD)
sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD
45.
Dengan
demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk
Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah
itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan
persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia
yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite
Nasional.
Peringatan 17 Agustus 1945
Setiap
tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan Hari Proklamasi
Kemerdekaan ini dengan meriah. Mulai dari lomba panjat pinang, lomba makan
kerupuk, sampai upacara militer di Istana Merdeka, seluruh bagian dari
masyarakat ikut berpartisipasi dengan cara masing-masing.
Dengan
mengetahui secara jelas dan rinci, serta kemauan untuk mempelajari sejarah
kemerdekaan Indonesia dan perjalanan panjang yang harus ditempuh oleh bangsa
Indonesia dalam mencapai kemerdekaan, tentunya akan semakin menumbuhkan rasa
kecintaan dan nasionalisme pada diri kita.
Dengan
mengingat perjuangan yang telah dilakukan para pejuang kemerdekaan, akan
semangat untuk terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang kita cintai ini makin berkobar.
TUGAS!
Tulislah teks proklamasi
kemerdekaan RI!
GURU KELAS 5
Dra. Elis Ratnawati
Rio Annaas Islamiyah, S.Pd.
Belum ada Komentar untuk "KELAS 5 IPS (Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI) TEMA 5"
Posting Komentar