KELAS 5 IPS (Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari) TEMA 4
Assalamu’alaikum
Halo anak-anak
hari ini kita akan mempelajari tentang Interaksi
Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari. Mari kita pelajari materi di bawah ini
bersama-sama.
Terjadinya
disintegrasi atau perpecahan antarwarga masyarakat biasanya dipicu oleh adanya
tindakan diskriminasi dalam kehidupan masyarakat. Arti diskriminasi di sini
adalah memperlakukan orang atau kelompok (biasanya minoritas) secara berbeda
berdasarkan karakteristik seperti asal, ras, asal negara, agama, keyakinan
politik atau agama, kebiasaan sosial, jenis kelamin, orientasi seksual, bahasa,
dan usia. Diskriminasi adalah prinsip yang mengatakan bahwa semua orang tidak sama.
Tindakan-tindakan diskriminasi tersebut hendaknya kamu buang jauh dalam
pergaulan hidup bermasyarakat demi persatuan dan kesatuan antarwarga
masyarakat.
Prinsip
utama dalam kehidupan bermasyarakat adalah mengutamakan kepentingan bersama
daripada kepentingan pribadi dan golongan. Prinsip ini dapat kamu wujudkan saat
kamu bermusyawarah guna mengambil keputusan bersama dari seluruh warga
masyarakat. Sudahkah masyarakat tempat tinggalmu melaksanakan prinsip
mengutamakan kepentingan bersama dalam mengambil keputusan?
Interaksi
sosial merupakan dasar bagi semua aktivitas manusia yang berhubungan dengan
orang lain. Proses interaksi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.
Proses interaksi ini dapat terjadi apabila ada pertemuan dua orang atau lebih.
Selain itu, interaksi terjadi karena adanya kepentingan pemenuhan kebutuhan
masyarakat di berbagai bidang seperti berikut.
1. Bidang Ekonomi
Kepentingan
ekonomi adalah kepentingan seseorang yang saling bergantung satu sama lain.
Hubungannya dalam perdagangan dan kebutuhan pemenuhan makan, sandang, dan
papan. Interaksi dalam ekonomi dapat kita jumpai di pasar atau tempat
perbelanjaan, di tempat terjadinya proses interaksi ekonomi.
Selain
kepentingan ekonomi dalam bentuk barang, kepentingan ekonomi yang lain terlihat
dalam bentuk jasa. Misalnya, banyaknya organisasi yang menawarkan jasa kepada
masyarakat umum, seperti lembaga belajar, bank, rumah sakit, event organizer,
jasa paket atau kurir, sampai jasa cuci. Semua produk jasa juga termasuk dalam
interaksi ekonomi. Secara umum, interaksi ekonomi ditandai dengan adanya
hubungan antara dua individu atau antara individu dengan lembaga yang menggunakan
proses transaksi uang.
2. Bidang Politik
Jenis
kepentingan ini digunakan oleh para anggota pemerintahan dan anggota partai
politik untuk menjalankan kekuasaan negara. Di dalam kepentingan politik,
terdapat juga kepentingan keamanan dan pertahanan. Kepentingan ini, secara umum
ditandai dengan adanya proses transaksi politis dan kesepakatan untuk
menjalankan negara.
3. Bidang Sosial dan Budaya
Dalam
kepentingan sosial, seseorang selalu ingin mendapatkan tempat atau kedudukan
dalam masyarakat. Kepentingan ini akan menimbulkan interaksi dalam masyarakat
karena kedudukan seseorang ditentukan oleh pengakuan masyarakat sekitarnya.
Jadi, mencari kedudukan tanpa pengakuan masyarakat sangat tidak mungkin
terjadi.
Sementara
itu, kepentingan bidang budaya berkaitan dengan pola-pola perilaku, bahasa,
organisasi sosial, religi, dan seni yang telah menjadi kebiasaan turun-temurun
dari leluhur. Warga masyarakat yang saling berinteraksi tidak menutup
kemungkinan akan ikut berinteraksi pula dalam bidang budaya sehingga terjadi
pengaruh budaya yang satu ke budaya yang lain.
4. Bidang Moral
Kepentingan
moral, berarti kepentingan yang berangkat dari keprihatinan akan rendahnya
situasi moralitas masyarakat di wilayah tertentu. Situasi yang demikian
menggugah para pemerhati sosial untuk menggalang kegiatan moral agar mutu
masyarakat meningkat. Contoh kepentingan moral, yaitu siar agama, pelatihan
keterampilan masyarakat, dan pembinaan masyarakat oleh pemerintah. Tujuannya,
agar kesadaran masyarakat di wilayah tersebut timbul untuk maju bersama dengan
masyarakat di wilayah lain dalam membangun bangsa. Gotong royong memiliki arti
penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan serta meningkatkan solidaritas
dan rasa kekeluargaan dengan sesama. Oleh karena itu, gotong royong menjadi
tanggung jawab setiap warga masyarakat.
Interaksi
dalam berbagai bidang tersebut. secara otomatis akan memengaruhi pembangunan di
bidang-bidang yang bersangkutan, baik ekonomi, politik, sosial budaya, maupun
moral. Tentu saja yang diharapkan interaksi tersebut dapat membawa pembangunan
yang bersifat kemajuan daripada kemunduran.
Perbedaan
adat pernikahan merupakan contoh perbedaan budaya. Pengenalan budaya daerah
dengan daerah lain terjadi karena adanya interaksi antarwarga masyarakat.
Interaksi antarwarga masyarakat terjadi dalam berbagai bidang seperti sosial
dan ekonomi. Interaksi antarwarga masyarakat terjadi karena beberapa faktor
seperti berikut.
1. Perbedaan Kandungan Sumber Daya Alam pada Setiap
Daerah
Perbedaan
kandungan sumber daya alam jelas akan memengaruhi kegiatan produksi pada daerah
bersangkutan. Daerah dengan kandungan sumber daya alam cukup tinggi ,akan dapat
memproduksi barang-barang tertentu dengan biaya relatif murah dibandingkan
dengan daerah lain yang memiliki kandungan sumber daya alam lebih rendah.
Kondisi ini mendorong pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan menjadi lebih
cepat. Sementara itu, daerah lain yang memiliki kandungan sumber daya alam
lebih kecil hanya akan dapat memproduksi barang-barang dengan biaya produksi
lebih tinggi sehingga daya saingnya menjadi lemah.
2. Perbedaan Kondisi Demografis
Perbedaan kondisi
demografis adalah perbedaan
tingkat pertumbuhan dan stuktur kependudukan, perbedaan
tingkat-pendidikan dan kesehatan, perbedaan kondisi ketenagakerjaan, dan
perbedaan dalam tingkah laku dan kebiasaan, serta etos kerja yang dimiliki
masyarakat daerah bersangkutan. Kondisi demografis ini dapat memengaruhi
ketimpangan pembangunan antar wilayah karena hal ini akan berpengaruh terhadap
produktivitas kerja masyarakat pada daerah bersangkutan. Daerah dengan kondisi
demografis yang baik akan cenderung memiliki produktivitas kerja yang lebih
tinggi. Hal tersebut akan mendorong peningkatan investasi yang selanjutnya akan
meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah
bersangkutan. Sebaliknya, bila suatu daerah yang kondisi demografisnya kurang
baik maka dapat menyebabkan rendahnya produktivitas kerja masyarakat setempat.
Hal tersebut akan menimbulkan kondisi yang kurang menarik bagi penanaman modal
sehingga pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan menjadi lebih rendah.
3. Kurang Lancarnya Mobilitas Barang dan Jasa
Kurang
lancarnya mobilitas barang dan jasa dapat pula mendorong terjadinya peningkatan
ketimpangan pembangunan antar wilayah.Mo-bilitas barang dan jasa ini meliputi
kegiatan perdagangan antar dae-rah dan migrasi baik yang disponsori pemerintah
(transmigrasi) atau migrasi spontan. Alasannya, apabila mobilitas tersebut
kurang lancar maka kelebihan produksi suatu daerah tidak dapat dijual kedaerah
lain yang membutuhkan. Demikian pula halnya migrasi yang kurang lan-car
menyebabkan kelebihan tenaga kerja suatu daerah tidak dapat di-manfaatkan oleh
daerah lain yang sangat membutuhkannya. Akibatnya, ketimpangan pembangunan
antar wilayah akan cenderung tinggi kare-na kelebihan suatu daerah tidak dapat
dimanfaatkan oleh daerah lain yang membutuhkannya sehingga daerah terbelakang
sulit mendorong proses pembangunannya.
4.
Konsentrasi Kegiatan Ekonomi Daerah/Wilayah
Terjadinya
konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukup tinggi pada wilayah tertentu, jelas
akan memengaruhi ketimpangan pembangunan antarwilayah. Pertumbuhan ekonomi
daerah akan cenderung lebih cepat pada daerah dengan konsentrasi kegiatan
ekonomi yang cukup besar.
5. Alokasi Dana Pembangunan Antardaerah/Wilayah
Alokasi
investasi pemerintah ke daerah, lebih banyak ditentukan oleh sistem
pemerintahan daerah yang dianut. Bila sistem pemerintah-an daerah yang dianut
bersifat sentralistik, maka alokasi dana peme rintah akan cenderung lebih
banyak dialokasikan pada pemerintah pusat sehingga ketimpangan pembangunan
antarwilayah akan cend-erung tinggi. Sebaliknya, jika sistem pemerintahan yang
dianut adalah otonomi atau federal, maka dana pemerintah akan lebih banyak
dialo-kasikan ke daerah sehingga ketimpangan pendapatan akan cenderung rendah.
Alokasi dana pemerintah yang antara lain akan memberikan dampak pada
ketimpangan pembangunan antarwilayah, adalah alo-kasi dana untuk sektor
pendidikan, kesehatan, jalan, irigasi, dan listrik. Semua sektor ini akan
memberikan dampak pada peningkatan produk-tivitas tenaga kerja, pendapatan per
kapita, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pergerakan ekonomi di daerah
tersebut.
Berdasarkan
faktor pendorong terjadinya interaksi antarwarga masyarakat dalam berbagai
bidang, dapat dipahami pengaruh interaksi terhadap pembangunan di segala
bidang. Tentu saja, interaksi yang terjadi bertujuan untuk meningkatkan
pembangunan di berbagai bidang tersebut. Dengan demikian, kepentingan
masyarakat yang belum bisa terpenuhi di daerah yang satu akan bisa terpenuhi
dengan berinteraksi dengan masyarakat dari daerah lain. Jadi, interaksi yang
terjalin untuk menutupi kekurangan masing-masing sehingga pada akhirnya semua
kebutuhan akan bisa terpenuhi dengan baik. Taraf kemampuan ekonomi tiap-tiap
daerah pun akan meningkat. Meningkatnya kemampuan ekonomi tiap-tiap daerah,
akan memengaruhi pemenuhan terhadap kebutuhan sosial dan budaya tiap-tiap
daerah. Yang pasti, pegang teguh budaya masing-masing jangan sampai budaya
daerah luntur akibat interaksi sosial.
TUGAS!
Jelaskan interaksi sosial di
bidang pendidikan islam!
Guru
Kelas 5
Dra. Elis Ratnawati
Rio Annaas Islamiyah, S.Pd.
Belum ada Komentar untuk "KELAS 5 IPS (Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari) TEMA 4"
Posting Komentar